Lingkungan Hidup / Inspirasi Lingkungan / Mengelola Lingkungan
Watubuncul, salah satu dusun di Desa Banjarsari Kecamatan Glagah. Saat mendapat informasi adanya Sumber Mata Air, rasa ingin tahu langsung menggiring jawaban 'iya' ketika diajak pada saat makan rujak soto di sebelah masjid Desa Kemiren.
Siang cukup panas, perjalanan 15 menit cukup membuat gerah. Ketika menyeberamg rel kereta selanjutnya mendadak gadis pemandu jalan memyalakan sein kanan dijalan setapak. Tidak jauh, sekitar 50 meter kemudian parkir karena jalan turunan menuju sumber. Ketika parkir, disuguhi objek budaya khas Bali. Ada sanggah pekarangan masyarakat Bali. Selain, jaring yang menggoda saat kami lewat. Durian menggantung diatasnya.
Seketika kami turun, si gadis pemandu langsung mengambil sapu. Sedangkan saya langsung melepas tas dan baju batik. Langsung mengamati sekitar. Selain ada 'situs' disebelah kiri dua langkah aliran air bening mengalir dengan kekuatan pipa 1 dim. Keatas, sumber keluar dari tanah berpasir yang sekelilingnya di tata batuan. Diatasnya, ada pohon pule dengan diameter 45 cm. Disampingnya ada pohon yang belum bisa saya identifikasi. Diatasnya lagi ada 4 pohon yang seolah seperti dari satu bonggol. Cukup besar dan memiliki nilai budaya dalam memaknai sumber tersebut.
Memang, sumber mata air tidak sembarangan ada tanpa diiringi dengan tumbuhnya beberapa jenis pohon. Seperti pule, beringin, apak, bambu, bendo, bodi dan beberapa jenis lain. 'Dulu saya sering ikut slametan disini mas'. Begitu kata si gadis pemandu. Disebelah timur, ada penampungan air. Uniknya, dibawah tembok ada struktur batu yang masuk kategori unsur geologi. Disebelah utara penpungan tumbuh pohon bambu.
Pengetahuan yang lengkap dari sudut pandang Geopark. Unsur geosite di bawah penampungan air. Bambu, Pule dan beberapa pohon yang belum teridentifikasi bagiam dari unsur biosite yang menjaga kelestarian mata air. Sedangan situs yang setiap hajatan didatangi sebagai punjer budaya desa. Satu kesatuan untuk merawat kelestarian bumi sebagai ruang peradaban yang telah terjaga beratus tahun. Meski, pada perjalanannya wilayah Watubuncul pernah memiliki cerita yang cukup dramatis. Apapun itu, tetap sebagai pewaris peradaban kita wajib menjaga lingkungan agar terbentuk habitat yang layak untuk dinikmati generasi berikutnya.
SHARE HALAMAN INI